Pendidikan adalah ruang di mana siswa belajar tidak hanya mengenai materi pelajaran, tetapi juga mengenai bagaimana menghadapi tantangan, kegagalan, dan keberhasilan. Salah satu bagian penting dalam proses belajar adalah umpan balik atau feedback dari guru. Namun, dalam praktiknya, sering kali feedback yang diberikan tidak membangun, bahkan cenderung merendahkan. Alih-alih meningkatkan motivasi dan prestasi, cara memberikan umpan balik yang tidak tepat justru bisa merusak rasa percaya diri siswa. Oleh karena itu, penting bagi setiap pendidik untuk mengetahui bagaimana memberikan feedback yang konstruktif tanpa harus menggunakan cara yang merugikan, seperti membuli.

Feedback https://www.baskiseli.com/ yang efektif seharusnya bersifat membangun, memberi arah, dan menginspirasi siswa untuk terus berkembang. Sebagai contoh, alih-alih mengatakan "Ini buruk sekali," guru bisa memberi tahu apa yang bisa diperbaiki dengan cara yang lebih positif, seperti, "Kerja kamu sudah cukup baik, tapi ada beberapa bagian yang bisa ditingkatkan, terutama di bagian analisis." Dengan memberikan feedback yang spesifik dan solutif, siswa tidak hanya tahu apa yang salah, tetapi juga merasa diberdayakan untuk memperbaikinya. Ini jauh lebih efektif dalam meningkatkan motivasi dan performa mereka dibandingkan hanya mengkritik tanpa memberikan solusi.

Siswa yang merasa dibuli atau dihina karena kesalahan mereka cenderung mengalami penurunan rasa percaya diri dan ketakutan untuk mencoba lagi. Hal ini dapat berakibat pada penurunan kinerja mereka, karena mereka lebih fokus pada rasa takut daripada usaha untuk memperbaiki diri. Sebaliknya, ketika feedback diberikan dengan cara yang penuh empati dan pengertian, siswa merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk belajar. Ini juga menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana siswa merasa bahwa mereka bisa berkembang tanpa takut dihakimi atau direndahkan.

Tentunya, memberikan feedback yang baik juga melibatkan pemahaman terhadap kondisi emosional dan psikologis siswa. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam menerima kritik, dan apa yang mungkin terasa konstruktif bagi satu siswa, bisa jadi terasa menghancurkan bagi siswa lainnya. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih personal dan penuh perhatian sangat diperlukan. Guru yang mampu memberikan feedback dengan cara yang memperhatikan perasaan siswa tidak hanya akan membantu mereka dalam memperbaiki kekurangan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih positif dan produktif antara guru dan siswa.

Di dunia pendidikan yang semakin kompetitif ini, memberikan feedback yang tidak merendahkan sangat penting. Alih-alih mengkritik secara kasar, mari kita fokus pada bagaimana membantu siswa berkembang dengan cara yang positif dan mendukung. Dengan memberi feedback yang penuh pertimbangan, kita tidak hanya membantu mereka menjadi lebih baik di bidang akademik, tetapi juga membantu membentuk karakter mereka menjadi lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan hidup.